Secara Prinsip PKBI meyakini bahwa Kesehatan Reproduksi dan seksualitas adalah keadaan kesehatan yang paripurna baik secara fisik, mental, maupun sosial tidak hanya terbebas dari penyakit dan kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. Pandemi Covid-19 secara langsung maupun tidak langsung telah mempengaruhi aspek ini terutama secara mental bagi masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Di sisi lain, akses kontrasepsi Secara spesifik juga menurun sejak tahun 2020 (pertama kali pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia) karena keterbatasan layanan dan kendala lainnya. Kontrasepsi juga tidak hanya sebatas persoalan cakupan alat kontrasepsi tetapi juga terkait metode yang salah satunya adalah abstinence. Keterampilan abstinence semestinya menjadi salah satu solusi tepat didalam situasi darurat (termasuk situasi pandemi) guna mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, terlebih lagi kepada pasangan baru terutama remaja. Namun kenyataannya, Indonesia menghadapi ledakan kehamilan baru, lebih dari 400.000 kehamilan baru terjadi selama Pandemi di Indonesia ketika dunia tengah menghadapi situasi darurat pandemi Covid-19.
Akses perempuan terhadap layanan yang menyangkut kesehatan seksual dan reproduksi masih sangat minim sehingga perempuan memiliki pengetahuan yang sangat terbatas untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan persoalan reproduksi yang dialaminya sendiri atau dialami perempuan disekitarnya. Selain itu, persoalan reproduksi masih sering dianggap tabu untuk dibicarakan di depan umum.
PKBI memiliki kepentingan untuk melakukan penguatan terhadap penyedia layanan kesehatan sehingga kelak akan memiliki kepedulian untuk memperjuangkan hak kesehatan seksual dan reproduksi. Salah satu bentuk penguatan adalah Pelatihan untuk penyedia layanan SRH. Pelatihan sangat diperlukan untuk meningkatkan kapasitas penyedia layanan SRH agar mereka memiliki informasi yang baik tentang SRH. Dengan adanya Pelatihan SRH, diharapkan lebih banyak penyedia layanan yang memahami dan mampu menyampaikan tentang hak kesehatan seksual reproduksi kepada klien dan mampu memberikan layanan SRH yang ramah
Kegiatan bertempat di Hotel Odua Weston selama 2 hari yang menyampaikan bahwa tujuan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas penyedia layanan SRH adalah Meningkatkan pemahaman penyedia layanan kesehatan terhadap isu HKSR, Tenaga medis yang dilatih mampu memberikan layanan kesehatan reproduksi yang esensial kepada klien, Tenaga medis dapat melakukan konseling dan penyampaian informasi yang jelas, benar dan tepat mengenai kesehatan reproduksi serta selaras dengan perkembangan isu kesehatan reproduksi, Adanya alur rujukan antara penyedia layanan kesehatan dengan Klinik Dara Jingga PKBI Daerah Jambi.
Adapun tujuan dari pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas penyedia layanan terkait isu SRH dan membangun kerja sama dimana harapan kedepan adanya MoU antara layanan kesehatan dan Klinik Dara Jingga – PKBI Daerah Jambi